Rabu, 29 Februari 2012

Tahun Kabisat...

Kemarin, tepat tanggal 29 februari 2012 merupakan tahun kabisat. So? apa istimewanya? yang saya tahu perbedaan dengan yang lain adalah tahun kabisat hanya terjadi tiap 4 tahun sekali, sehingga jumlah hari pada tahun tersebut menjadi 366 hari. Tujuannya adalah agar mengkompensasikan kekurangan 1 hari yang terjadi setiap 4 tahun yang terjadi akibat perputaran bumi terhadap matahari tidak tepat 365 hari, melainkan 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik. Tapi ternyata, eh, ternyata...

Kaisar Romawi pada tahun 47 SM menetapkan kalender dengan ketentuan :
  1. Satu tahun berumur 365 hari dengan kelebihan 6 jam setiap tahun
  2. Setiap tahun yang keempat atau angkanya habis dibagi 4 maka umurnya menjadi 366 hari disebut tahun kabisat (tahun panjang), sedangkan tahun biasa (non kabisat atau tahun pendek) berumur 365 hari. Cara menetapkannya ialah apabila tahun tersebut habis dibagi 4 berarti tahun kabisat. Misalnya tahun 1995 : 4 = 498,7 bukan tahun kabisat sedangkan tahun 1996 : 4 = 499 adalah tahun kabisat
Perkembangan selanjutnya pada abad ke-16 terjadi pergeseran dari biasanya yaitu musim semi yang biasanya jatuh pada tanggal 21 Maret telah maju jauh, maka dilakukan suatu koreksi. Apabila sebelum perhitungan satu tahun adalah 365,25 hari maka sejak saat itu satu tahun menjadi 365,2425 hari. Itu berdasar pada perhitungan bahwa revolusi bumi bukan 365 hari lebih 6 jam tetapi tepatnya 365 hari 5 jam 56 menit atau 365 hari lebih 6 jam kurang 4 menit.
Oleh sebab itu pada tanggal 21 Maret 1582 terjadi pergeseran sehingga awal musim semi jatuhnya lebih maju di Eropa. Untuk koreksi akibat adanya pembulatan 4 menit selama 15 abad tersebut maka Paus Gregorius XIII menetapkan sebagai berikut :
  1. Setiap tahun tang habis dibagi 100 meskipun habis dibagi 4 yang menurut ketentuan sebelumnya adalah tahun kabisat tidak lagi menjadi tahun kabisat. Hal itu karena pembulatan satu hari untuk tahun kabisat setiap 4 tahun tersebut mendahului beberapa menit dari sebenarnya, maka diadakan pembulatan lagi pada setiap 100 tahun.
  2. Setiap 400 tahun sekali diadakan pembulatan satu hari, jadi meski habis dibagi 100 maka tetap menjadi tahun kabisat. Dasar perhitungannya adalah dengan kelebihan 4 menit setahun maka 400 tahun menjadi 1600 menit = 26 jam 40 menit.
  3. Untuk menghilangkan kelebihan dari pembulatan yang telah terjadi sebelumnya maka dilakukan pemotongan hari, yaitu sesudah tanggal 4 Oktober 1582, hari berikutnya langsung menjadi tanggal 15 Oktober 1582. jadi tanggal 5 – 14 Oktober 1582 (selama 10 hari) tidak pernah ada dalam penanggalan Masehi.
Dengan dasar perhitungan koreksi tersebut maka sejak tahun 1600 sampai 2000 terjadi koreksi 3 kali yaitu tahun 1700, 1800 dan 1900. Hal ini adalah karena sesuai ketentuan sebelum tahun 1582 setiap tahun habis dibagi 4 adalah tahun kabisat. Namun sejak tahun 1582 berlaku ketentuan baru bahwa setiap tahun yang habis dibagi 100 tidak menjadi tahun kabisat kecuali untuk tahun yang habis dibagi 400. Dengan demikian tahun 1600 dan 2000 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400. tahun yang habis dibagi 4 yang tidak menjadi tahun kabisat untuk masa setelah tahun 2000 adalah tahun 2010, 2200, 2300 sedangkan tahun 2400 tetap tahun kabisat karena habis dibagi 400.

Kesimpulan yang bisa didapat pada perjalanan tahun Masehi dari tahun 1 – 2000 adalah :
  1.  tahun 1 – 1582 semua tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat
  2.  tanggal 5 – 15 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam kalender penanggalan
  3.  tahun 1700, 1800, 1900 bukan merupakan tahun kabisat (3 tahun terjadi koreksi 3 hari) 

Siklus tahun Masehi adalah 4 tahunan untuk siklus kecil (4 X 365) + 1 = 1461 hari sedangkan siklus besarnya setiap 400 tahun (100 X 1461) – 3 = 146097. Bulan Februari pada tahun biasa (bukan kabisat) berumur 28 hari sedang pada bulan tahun kabisat berumur 29 hari. Bulan yang berumur 31 hari adalah bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember. Bulan yang berumur 30 hari ialah bulan April, Juni, September dan Nopember.

sumber: http://sophisticity.multiply.com/journal/item/57?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Selasa, 28 Februari 2012

Kenapa ya Ralph mengeong??

Kalo dengar Ralph mengeong, sepintas saya merasa ingin tahu " Kenapa sih Ralph itu mengeong? kenapa gak mengaum? biar lebih jantan kedengerannya hehehe"


setelah saya nyari- nyari atau bahasa kerennya search ternyata dulu ada lmuwan yang menganalisa suara 27 spesies kucing mulai dari yang habitatnya di padang pasir hingga hutan.
Kucing yang hidup di alam terbuka memiliki suara yang lebih dalam. Padahal riset sebelumnya menyebutkan ukuran kucing tidak menentukan nada suaranya.
Dr Gustav dan Dr Marcell Peters dari Alexander Koenig Zoological Research Museum di Bonn Jerman menganalisa panjang frekuensi rata-rata suara 27 spesies kucing.
Kemudian mereka mencari hubungan antara suara kucing, ukuran serta habitatnya. Kucing yang hidup di habitat lebat seperti kucing liar, leopard dan kucing marble berkomunikasi menggunakan nada tinggi.
Hasil yang diperoleh sangat tak terduga. "Karena sebagian besar studi transmisi suara sinyal akustik hewan menunjukkan hewan yang berada di habitat lebat ternyata suaranya lebih rendah, kata Dr Peters.
Menurut riset sebelumnya, suara bernada tinggi dipengaruhi oleh lebatnya vegetasi, dan suara bernada rendah dipengaruhi oleh pergolakan udara di alam bebas.
Namun hal tersebut belum bisa digunakan menjelaskan mengapa singa mengaum.
Teori lainnya menyebutkan kucing besar secara alami memang menghasilkan suara berfrekuensi lebih rendah.
Temuan ini diterbitkan pada Biological Journal of Linnean Society.




 sumber: http://blog-apa-aja.blogspot.com/2010/09/mengapa-singa-mengaum-dan-kucing.html







Senin, 27 Februari 2012

Karakter wanita berdasarkan bentuk gigi...

Dalam sebuah buku jawa kuno bertajuk Bethaljemur Addamakna mengungkap kualitas seks yang dimiliki wanita dilihat dari bentuk giginya. Jadi buat kita- kita para wanita yang suka tertawa, Anda perlu hati-hati karena orang di hadapan Anda bisa jadi sedang membaca rahasia Anda.
Buku tersebut juga menguak kaitan senyum bentuk gigi seorang wanita dengan rahasia kualitas seksual yang dimilikinya. So bagaimana dengan gigi Anda? termasuk tipe wanita yang bagaimanakah Anda?

1. Gigi tampak jarang dan kecil
Wanita yang memiliki gigi kecil dan jarang-jarang ini biasanya memiliki perangai yang sangat buruk. Wanita ini paling suka menilai orang lain tapi ia tidak mau dirinya dinilai oleh orang lain. Buruknya lagi, wanita ini tidak pernah mau kalah di hadapan suaminya. Kualitas seks yang dimiliki wanita ini juga cenderung biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya.

2. Gigi tampak sedang dan rata
Wanita bergigi seperti biasanya memiliki sifat yang baik hati dan suka menolong. Bahkan kebiasaannya selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Yang mengasyikkan lagi, wanita bergigi seperti ini, pandai bermain di atas ranjang. Bahkan kemampuannya patut diperhitungkan karena mampu main berjam-jam di ranjang. Tinggal bagaimana sang laki-laki mengimbangi permainan wanita bergigi rata ini.

3. Gigi tampak besar dan jarang-jarang
Tipe wanita seperti ini biasanya suka memfitnah dan selalu iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Bahkan, kalau keinginannya tidak dituruti, ia sering kali marah-marah dan melakukan apa saja agar kemauannya itu terpenuhi. Pria yang yang mendapat istri bertipe seperti ini hendaknya berhati-hati, setidaknya harus sabar menyikapi segala kelakuannya. Apalagi menghadapi sifat manja yang dibuat-buat akan membuat kita semakin kesal. Sehingga kalau ada pria yang mendapat wanita bertipe gigi seperti ini, hendaknya mampu membimbing dan harus extra sabar menghadapi segala perbuatannya. Dalam permainan di ranjang tipe wanita seperti ini tak pernah mau mengalah pada pasangannya dan terbilang sangat agresif.

4. Gigi tampak maju ke depan
Tipe wanita ini macam-macam, kalau giginya kecil ia biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu memeras suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, laki-laki yang mendapat cinta dari wanita ini harus siap menerima segala caci maki yang kadang-kadang tidak mendasar. Wanita dengan bentuk gigi seperti ini biasanya mudah mengeluh dan tidak pernah menerima apa yang telah didapatkan. Tapi dalam urusan ranjang, wanita bertipe gigi seperti ini termasuk golongan wanita yang agresif.

5. Gigi gingsul
Jika wanita ini memiliki gingsulnya tepat pada pinggir gigi, tentu menambah kecantikan si wanita tersebut. Namun jika sebaliknya, gingsul bertempat di depan, maka akan mengganggu wajah si pemilik gigi tersebut. Tapi pada dasarnya wanita yang memiliki gigi gingsul ini enak diajak bicara. Pengetahuannya luas walaupun sikapnya agak kekanak-kanakan. Dalam urusan seks, wanita ini sangat pintar membahagiakan pasangannya. Wanita bertipe gigi seperti ini sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya.

6. Gigi tampak masuk ke dalam
Biasanya wanita yang memiliki gigi seperti ini, sangat pendiam. Mungkin lebih pas dikatakan pemalu. Sikapnya yang malu dan kurang terbuka, membuat banyak kaum pria keranjingan untuk membuka sifat dasarnya. Kalau ia berparas cantik, banyak pria yang akan berlomba mendapatkan gadis bergigi masuk ke dalam ini. Sayangnya dalam hal seks wanita bertipe gigi seperti ini agak pasif. Sehingga si pria harus pintar merangsang agar wanita ini menjadi aktif.

7. Gigi kecil dan rancak
Umumnya wanita bergigi kecil memiliki wajah imut-imut. Orang mengatakan baby face, artinya tampak muda terus walaupun usianya menginjak 40 lebih. Sifat wanita ini menyenangkan, dia bisa memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya. Suka menolong dan baik bertutur kata. Jadi berbahagialah bagi pria yang mendapatkan wanita bergigi kecil dan rancak ini. Sebab hari-harinya selalu dipenuhi oleh keindahan. Apalagi jika diatas ranjang, wanita ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya.


Rewrite from:  http://h3ri.com/7-tipe-dan-karakteristik-wanita-dari-bentuk-giginya/101330

Minggu, 26 Februari 2012

Kenapa gajah takut tikus?

Gajah takut tikus? itu mitos.
Sebuah penelitian terbaru membuktikan gajah ternyata takut kepada binatang yang jauh lebih kecil dari tikus yaitu semut!
Para ilmuwan yang meneliti hal ini menemukan pohon akasia (Acacia drepanolobium) di Afrika jarang sekali disentuh oleh gajah. Padahal gajah yang sedang lapar biasanya selalu tergoda dengan pohon.
Apa sebabnya? usut punya usut, ada ribuan semut yang merayap di batangnya. Para ahli ini pun percaya semut di pohon akasia sebagai penjaga ekosistem memainkan peran penting yang sebelumnya diabaikan.
Profesor Todd Palmer, dari University of Florida, Amerika Serikat, yang mengambil bagian dalam penelitian ini, mengatakan temuan ini merupakan cerita Daud dan Goliath, semut kecil bisa menakuti seekor herbivora besar.
“Kelompok semut yang beratnya sekitar lima miligram dapat melindungi pohon dari binatang yang sekitar satu miliar kali lebih besar,” ujar Palmer. Menurut Palmer temuan ini menarik karena kita sering  melihat gajah spesies lain makan pada pohon yang bukan sarang semut.
Para ilmuwan semakin yakin setelah melakukan uji coba dengan mecabut pohon favorit para gajah yang dikenal A.mellifera, kemudian menambahkan semut di menu kesukaan gajah itu. ”Hasilnya mengejutkan, gajah menghindari pohon-pohon itu seperti anak kecil menghindari brokoli,” kata Palmer.
Penelitian yang ditulis dalam jurnal Current Biology, para peneliti mengatakan belalai gajah adalah penyebabnya.  Belalai gajah sangat sensitif di dalamnya banyak saraf.
“Sehingga tampaknya gajah tidak suka bila semut-semut ini masuk ke dalam belalainya, jadi mereka tidak bisa disalahkan kalau takut semut,” kata Palmer. Menurut para peneliti ini, gajah mengetahui keberadaan semut di sebuah pohon lewat baunya.

Sumber: http://teknologitinggi.wordpress.com/2010/09/03/gajah-ternyata-tidak-takut-tikus-tapi-semut-mengapa/